Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Maafkan Aku - Enda ( Cover Video )

Video yang menceritakan pasangan yang saling mencintai, tetapi karena sakit yang di derita pria, membuat pria tersebut memutuskan meninggalkan sang kekasih dengan maksud agar kekasihnya bisa mendapatkan pasangan yang jauh lebih baik untuk kebahagiannya.  (Video Clip nya kaya Korea yak?)

JINGGA DI UFUK BARAT

hai hatiku, apakabar kamu? “Kau cintaku, yang tak perlu ku perbandingkan, bilapun aku harus membandingkanmu, maka mereka pembanding yang pernah kupilih memiliki bilangan 0, yang membuat kau tetap bernilai 1 di hatiq. Satu per Nol, tak terhingga   cintaku   untukmu” _____________________________________________________________ Juli 2015 – Ah,tak apalah! “Yoshi namamu,seseorang yang diam-diam ku perhatikan memperhatikanku,senyumku, tatapanku,tawaku, tingkahku,keberadaanku tak lepas dari rekam matamu yang merindingkan,menggelitik dan menarikku ke duniamu hingga kita dekat, walau ku rasa kita telat untuk berikrar kan sahabat, satu, dua tiga bulan pertama,cukup terlalu lama rupanya mencipatakan gravitasi nyaman antara kita. Ah, tak apalah, tak perlu kan mempermasalahkan hal seperti ini? Bukankah perlu waktu untuk mempertemukan lautan dengan langit melalui awan? Selamat datang ke duniaku, kamu! Agustus 2015 – Hai hatiku, Apakabar kamu? Rupanya, kamu

Kisah Awan, Untuk Kehidupan

Tadi saat senja, sebelum Matahari benar-benar tenggelam, aku mengamati awan di atas sana. Aku berfikir sejenak mengamati mereka. “Hei, kenapa dari air mau-maunya ia jadi awan? Yang tidak jelas, ia akan kemana. Bukankah lebih nyaman tinggal di lautan, yang sudah pasti bisa member kehidupan bagi mahluk di dalam laut. Stop, kalau kau putuskan jawabannya, “Ini karena takdir” maka, tak aka nada yang bisa dipetik dari kisah awan. Bila lautan ku katakana sebagai Surga (Surga bagi air) Dari sanalah manusia hadir . Manusia awalnya di ciptakan untuk menikmati surga bukan?. Kenapa awan harus menjadi uap dan terombang-ambing di langit sana….? Seperti itu juga mungkin manusia ya? Dari lahir (baca, dari air menguap ke awan), manusia masih benar-benar suci… Ketika terkondensasi, beda tekanan.. akhirnya ia bisa kembali jadi air (manusia dewasa yang berakal). Namun tak semudah itu bukan, untuk si air (manusia) menuju kembali ke lautan (surga)?? Ia harus di uji, mengaliri sungai dengan be

KEBETULAN - KEBETULAN

Saya memperhatikan benar-benar kalimat perkenalan yang di ucapkan mbak Fitri ketika ngisi seminar bersama ketika itu. “Kebetulan saya di percaya Oleh Panitia untuk berbagi ilmu di tempat ini, dan kebetulan saya di temani sahabat baik saya mba Mischa Christy, …… “ Apa iya benar kebetulan belaka? Ah, bukankah tak ada yang benar- benar kebetulan terjadi. Semua-mua sudah di atur oleh Sang kuasa dan tergantung kita menyikapi hal yang telah di atur tersebut, “memanfaatkannya”, “mengubahnya lebih baik” atau “pasrah saja”. Tiba-tiba saya ingat pada rekaman yang pernah di kirim ke BB saya, untuk bahan merenung saya ; “Coba ingat, kebetulan banget kan kita bertemu dan terlibat di satu event yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Kebetulan kamu selalu menanggapi obrolan tentang impian-impian saya dan kebetulan ternyata kita punya impian yang hampir sama. Setelah sekian waktu, anda ada event di Jakarta, dan kebetulan saya OJT tiga bulan di Jakarta pula, sehingga saya bisa menemui and

Dari Kata-kata biasa ke tindakan Luar Biasa

Sudah berkali-kali, sejak tiga bulan lalu Anto (bkn nama sebenarnya) men-Whatsapp saya untuk ketemuan, dan sepertinya kali ini saya sudah benar-benar wajib menemuinya, karena sudah tiga kali saya cancel janji ketemuan saya dengan dia (Bukan saya sok penting, tapi biasanya kalo Anto minta ketemuan, pasti ada saja yang ia minta atau pinjam, dan saya biasanya tidak bisa untuk menolak – (tuh kan Suudzon). Anto ini adalah salah satu alumnus “SMA Negeri Z”. Kami pertama bertemu saat dia masih kelas 3 SMA, ketika saya ngamen “Omong” di sekolahnya, dan tahun berikutnya ketika dia sudah jadi Mahasiswa tingkat awal, dia meminta saya mengisi seminar motivasi lagi di SMA-nya, untuk adik-adik kelasnya. Saya masih ingat benar ketika itu, sekolahnya tidak memeberikan “waktu” untuk kami mengisi rdisana, karena sudah mepet ujian. Saya gak tau, apa menariknya saya, sehingga dia benar-benar mengusahakan saya untuk bisa “Bertemu” dengan adik-adiknya. Sore itu, Hujan derees banget dia ke kantor saya,