SETIAP ANAK TERLAHIR DENGAN BAKATNYA MASING-MASING, SETIAP ANAK MEMILIKI JIWA KOMPETISI YANG BERBEDA
Salam Senyum,
semangat &Cinta…
Menjadi Orang
tua dari anak-anak yang sehat,cerdas dan ceria serta membanggakan merupakan
salah satu rangkaian kebahagiaan yang kita miliki dalam hidup kita ini. Sebagian
kita sudah paham,bahwa apa yang sedang di lakukan maupun diraih oleh putra
putri kita saat ini adalah hasil dari pendidikan yang kita berikan, baik itu di
sekolah, di bimbingan belajar,di tempat ngaji,tempat ibadah maupun di rumah. Ada
pepatah yang mengatakan bahwa Buah jatuh tak jauh dari pohon, ini sering di
artikan bahwa bila orang tuanya pandai, cerdas maka anak-anaknya pun tak akan
jauh berbeda, berbakat seperti halnya orang tuanya, sehingga terkadang dari
pepatah inilah, ada orang tua yang merasa dulu ketika sekolah nilai akademiknya
bagus, ia melatih-memaksakan agar anaknya memiliki nilai akademik yang bagus
pula. Ada yang orang tua nya dulu nilai akademiknya biasa saja, atau cenderung
nilainya selalu ranking bawah, maka ia akan memaklumi begitu saja nilai
akademik anaknya yang tak pernah bagus. Ada pula orang tua yang dulunya tak
pandai di bidang akademik, ia berusaha sekuat tenaga agar anaknya bisa lebih
baik bahkan harus selalu Ranking di kelasnya saat ini. Ada yang orang tua yang
suka mengikutkan – memaksakan anaknya untuk ikut kompetisi, bahkan mewajibkan “harus
jadi pemenangnya” , ada pula orang tua yang selalu mendukung kreatifitas
anaknya, mendukung keinginan anaknya yang secara pribadi menginginkan mengikuti
suatu kompetisi, ada pula orang tua yang super cuek dengan kegiatan anaknya,
total pasrah ke guru nya sang Anak,(pokonya taunya beres, dan anak harus lulus
saat ada ujian). Nah…Jika di tanya kembali tentang kasus seperti ini, termasuk
orang tua yang mana kah anda?
Bapak/Ibu yang
bijaksana,
Kita sudah
sering mendengar, bahkan sudah paham bahwa setiap anak lahir dengan bakat dan
kecerdasannya masing-masing, ada yang memiliki kecerdasan linguistic, ada yang
memiliki kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan
kinestetik-jasmani,kecerdasan musical dan lain sebagainya, dan kita sebagai
orang tua harus pandai-pandai untuk mengetahui apa bakat yang di miliki
anak-anak kita sehingga dapat mendukung dan mengoptimalkan bakat yang telah
mereka miliki, bukan justru semata-mata memaksakan agar anak mengikuti
keinginan kita. Kita ingin anak kita Pede,selalu tampil berpentas senidi depan,
padahal kita tahu anak kita lebih menyukai hal-hal yang berkaitan dengan angka
dan matematika, kadang kita menginginkan agar anak kita tak boleh kalah sama
anak tetangga sebelah, yang bisa begini begitu, Tahukah anda… bahwa tidak ada anak yang tak ingin di banggakan
orang tuanya,dan tak ada anak yang tak ingin membanggakan/membahagiakan orang
tuanya, lalu mengapa kita tega membandingkan mereka dengan anak lain, padahal
kita pun tak mau bila anak kita membanding - bandingkan kita dengan orang tua
teman-temannya/orang tua yang lain.
Sadarilah,
setiap anak memiliki jiwa kompetisi yang berbeda dan setiap anak kita pasti memiliki
bakat lain-lain, yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bisa jadi, anak
kita justru memiliki bakat maupun kecerdasan yang lebih luar biasa dan
membanggakan dari anak yang lain, mungkin kita saja yang belum menyadari bakat maupun
kecerdasan apa yang menonjol dalam diri anak-anak kita. Yang pasti, kita
sebagai orang tua harus selalu mendoakan yang terbaik dan mendukung segala
aktivitas positif yang dilakukan anak-anak. Apa sikap-tindakan dan kalimat yang
terucap dari bibir kita di hadapannya, adalah doa mujarab yang akan membentuk
karakternya kelak. Kita tak kuasa merubah yang telah terjadi, namun setidaknya
kita dapat memperbaiki dan menunjukkan hal-hal terbaik untuk mereka. Biarkan
anak-anak bermain sebagaimana mestinya anak-anak (Jangan biarkan masa
kanak-kanaknya hilang tanpa bermain), kembangkanlah pemikiran dan kecerdasanya
dengan memilihkannya tempat belajar yang baik (Sekolah, bimbingan belajar,
dll), Pilihlah kalimat-kalimat yang tepat saat menasehatinya, bijaksanalah
dalam memperlihatkan kapan kita harus marah, bercandalah selayaknya sebagai
orang tua dan sahabatnya dalam batasan tertentu, serta waspadalah dalam
mengawasi dan mengarahkannya terhadap teknologi dan pergaulannya saat ini.
Sukses
anak-anak kita, adalah sukses kita jua sebagai orang tua.
Salam,
Sukses selalu,
Mischa Christy
Komentar
Posting Komentar