Bagai Kemarau di tengah-tengah musim Penghujan
Panasnya mendidih, mengguyur.
Kami hanya bisa tertawa beku,
menahan sakit yang luar biasa dan akhirnya menjadi terbiasa
Kami hanya mencoba menangis dengan air mata yang ikut mengering bersama iring-iringan doa-doa
Dan Engkaupun pasti tahu,
Apa yang sebenarnya kami mau!
Dan Engkaupun pasti mengerti,
Apa yang terbaik untuk kami!
Kami hanya bisa tertawa beku, menahan sakit yang luar biasa dan akhirnya menjadi terbiasa,
Kami hanya mencoba menagis dengan air mata yang ikut mengering bersama iring-iringan sang waktu
Dan Engkaupun pasti tahu,
Hati kami masih hidup di temani sebuah harapan yang menderu
Jiwa kami masih berlomba-lomba melantunkan doa-doa dengan beribu makna,
Tuanku,Sang Maha Tahu
Akankah musim yang tak menentu ini cepat berlalu
Secepat detakan jantung kami yang sudah berkarat?
Bagikanlah cuaca yang bahagia, sebagai pengobat musim yang melukai kami ini,
Atau tetapsajalah begini..
Sampai Engkau memvonis kebahagiaan yang abadi untuk kami
Cepu, 7 Feb 2013
*Mengenang Tahun demi tahun, yang telah berlalu dengan cepat
Dan akhirnya sadarlah aku, Waktu mampu menyamarkan luka itu
Waktu, melatihku, membangkitkanku dari letihku
Dan demi waktu,tak pernah ada yang tahu siapa aku, siapa kamu di akhir waktu nanti.
Panasnya mendidih, mengguyur.
Kami hanya bisa tertawa beku,
menahan sakit yang luar biasa dan akhirnya menjadi terbiasa
Kami hanya mencoba menangis dengan air mata yang ikut mengering bersama iring-iringan doa-doa
Dan Engkaupun pasti tahu,
Apa yang sebenarnya kami mau!
Dan Engkaupun pasti mengerti,
Apa yang terbaik untuk kami!
Kami hanya bisa tertawa beku, menahan sakit yang luar biasa dan akhirnya menjadi terbiasa,
Kami hanya mencoba menagis dengan air mata yang ikut mengering bersama iring-iringan sang waktu
Dan Engkaupun pasti tahu,
Hati kami masih hidup di temani sebuah harapan yang menderu
Jiwa kami masih berlomba-lomba melantunkan doa-doa dengan beribu makna,
Tuanku,Sang Maha Tahu
Akankah musim yang tak menentu ini cepat berlalu
Secepat detakan jantung kami yang sudah berkarat?
Bagikanlah cuaca yang bahagia, sebagai pengobat musim yang melukai kami ini,
Atau tetapsajalah begini..
Sampai Engkau memvonis kebahagiaan yang abadi untuk kami
Cepu, 7 Feb 2013
*Mengenang Tahun demi tahun, yang telah berlalu dengan cepat
Dan akhirnya sadarlah aku, Waktu mampu menyamarkan luka itu
Waktu, melatihku, membangkitkanku dari letihku
Dan demi waktu,tak pernah ada yang tahu siapa aku, siapa kamu di akhir waktu nanti.
Komentar
Posting Komentar