Langsung ke konten utama

M-L-M KEBAIKAN, Mau...?


Hei, mumpung saya ingat, Saya berkali-kali di tawari untuk bergabung di MLM, jenis X,Y sampai Z, Sebenarnya saya benar-benar tertarik untuk bergabung dan beberapa kali saya datang ke seminar yang mereka adakan untuk menggaet “kaki baru”, saya tertarik bukan pada pendapatan atau bonus-bonus yang mereka tawarkan, tapi saya sangat tertarik pada ilmu (system) dan semangat orang-orang yang menjalankan bisnis MLM tersebut. Kalau saya perhatikan, hampir semua slide seminarnya di awali dengan konsep “MIMPI”- Cara “BERMIMPI” – menetapkan “IMPIAN” – Berusaha “MENGGAPAI IMPIAN” tersebut dan terakhir cara menggapainya, yaitu dengan “BERGABUNG” bersama MLM tersebut.

Mereka yang tergabung, di pastikan harus terlatih untuk bersemangat, pantang menyerah, muka tembok (Termasuk gag peduli pada moment apapun, harus bisa menciptakan peluang buat promosi), tetap senyum dan Sabar. Nah, kereen banget kan?. Makanya tak ayal, dengan modal Rp 50.000, - pun ada yang bisa sampai dapet penghasilan puluhan juta. Ada yang sampai dapet bonus mobil, jalan-jalan keluar negeri, dsb. (Ada beneran gag sich? Saya Cuma copas dari isi seminarnya lho!). Tapi, itu kan kisah-kisah yang sukses aja yang di certain, harusnya- harus di lengkapi donk. Kan, ada juga yang udah modal ampe jutaan di MLM, tapi si dia gag dapet banyak, bahkan, jangankan buat dapet penghasilan yang banyak, ada juga yang uangnya benar-benar ilang, gag balik modal. Kenapa coba? . Kurang serius? Kurang komitmen? Bermalas-malasan? Lebih banyak menunggu? Malu? Atau terlalu tinggi bermimpi but, he do nothing!

 

Mbak-mbak, mas-mas, ibu-ibu, bapak-bapak, yang pernah ikut atau bahkan sekarang sedang terlibat bisnis MLM, pernah gag sich terlintas, gimana kalau konsep bisnis MLM nya kita ganti untuk konsep kebaikan. Hampir sama lho…!

Awalnya dari berfikir hal-hal positif /niatan akan hal baik (kalau di MLM, di awali dari mimpi, sama-sama dari fikiran kan? (Sama-sama masi abstrak kan?). Dari fikiran-fikiran baik itu kita suarakan lewat ucapan-ucapan yang positif, kita buktikan ucapan-ucapan positif tadi ke suatu tindakan – tindakan baik yang nyata. Dan mulailah konsep MLM kebaikan ini berjalan. Anda berbuat baik, memberikan inspirasi kebaikan pada orang A dan mungkin juga kepada orang B (Hei, harus punya cadangan kan?, makanya berbuat  baiknya jangan pada A dan B saja-kalo bisa sebanyak-banyaknya, semakin banyaak kita memberi maka semakin banyak kita menerima hasil).

Anggap saja si A dan si B terispirasi, si A akan menyebarkannya lagi ke si AA dan si BB,

Si B pun akan menyebarkan ke si CC dan si DD, dan seterusnya hingga fikiran - tindakan kita yang awalnya hanya menginspirasi beberapa orang, kalau kita sebarkan dengan niat yang mantap, tulus iklas dan sungguh-sungguh di barengi dengan semangat maka akan beranak pinak menginspirasi banyak pihak, sehingga terlahirlah kebaikan-kebaikan lainnya. Mau hitung-hitungan pahala yang kita dapat? Ntar gag jadi tulus donk? (Kata ustad saya, kalo yang di harapin atau niat cari pahala, namanya bukan pamrih kog, tenang aja!). Tapi,emang ya, bermanfaat dan menyebarkan kebaikan untuk banyak orang tuh, emang suatu kepuasan hidup tersendiri, yang tentu tak banyak orang yang bisa menggapainya. Kalau saya di Tanya, “Mbak apakah se-mudah dan se-simpel itu?” maka akan saya jawab “Tentu anda harus berkorban terlebih dulu. Masalahnya anda mau atau tidak?”

Makanya saya sebut hampir sama kaya konsep MLM, bukankah di MLM, sebelum kita menjadi kepala dari banyak follower, kita harus berkorban? Ya waktu, ya modal dana, ya tenaga,dll. Untuk menyebarkan kebaikan, juga sama lho,kadang butuh pengorbanan..! Bahkan, terkadang, niatan baik kita disalah artikan oleh orang lain, di bilang sok ini lah, sok baiklah, di bilang modus,dll. Nah, kalo di sini mental kita “Melempem”, ya udah- selesailah-terhentilah-tak dapat apa-apa. Gag itu aja, kalo kita udah niaaattttt banget, semangat banget, tapi di tengah jalan, semangat kita memudar atau komitmen terlupakan, ya…. Sama aja, kita tak akan sampai ke-tujuan kita.

Mulai dari berfikir (bersumber dari dalam diri kita), lakukan tindakan kebaikan kecil, secara bertahap hingga tanpa anda sadari anda sudah melakukan hal besar bagi orang lain.

Bergeraklah dalam bidang MLM Kebaikan yang anda sukai,supaya anda mudah merasuk kedalamnya serta nyaman dan menikmati setiap perjuangan yang anda lakukan. Contohnya, jika Anda suka berdandan,  ya gabung aja ke MLM yang menyediakan kosmetik..

kalau anda suka bergerak dalam lingkungan, silakan ber-MLM kebaikan di bidang lingkungan, kalau anda suka bergerak dalam bidang pendidikan, silakan menjadi motivator dan suri tauladan yang bergerak dalam bidang pendidikan, dst. (eits jangan bilang pada saya, anda suka bergerak dalam bidang korupsi, maka anda akn sebarkan “INI” dan mengajarkan serta menginspirasi yang lain untuk korupsi. Silakan saja, itu hak anda, namun itu bukan kebaikan kan? kalo dosa dan di penjara, tanggung sendiri!)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIAPAKAH RATU KENCANA WUNGU SEBENARNYA?

Jika saya di tanya, siapakah   Kencana Wungu sebenarnya? Secara logis, saya akan menjawab, “Saya gak tau, karena pada masanya, saya belum menulis,dan memang belum ada”. Ah, hanya bercanda saja, ada beberapa sumber yang menceritakan tentang Ratu Majapahit ini. Ada yang mengatakan bahwa Kencono wungu adalah TRI BUANA TUNGGA DEWI (Ibunda Hayam Wuruk ), ada pula yang mengatakan bahwa beliau hidup pada masa Islam datang ke Nusantara, ada pula yang menceritakan bahwa beliau adalah Ibunda dari SUNAN GIRI (Pendiri Giri Kedaton ), nah di tulisan kali ini saya akan menceritakan yang versi Kencana Wungu, ibunda dari Sunan Giri. Majapahit adalah sebuah kerajaan besar yang didirikan pada tahun 1293 Masehi oleh Raden Wijaya yang bergelar Sri Kertarajasha Jayawardhana. Wilayahnya membentang dari ujung utara pulau Sumatera, sampai Papua. Bahkan Malaka yang sekarang dikenal dengan nama Malaysia termasuk ke dalam wilayahnya. Pada jaman itu bangsa Majapahit pernah menjadi negara adikuasa.

JINGGA DI UFUK BARAT

hai hatiku, apakabar kamu? “Kau cintaku, yang tak perlu ku perbandingkan, bilapun aku harus membandingkanmu, maka mereka pembanding yang pernah kupilih memiliki bilangan 0, yang membuat kau tetap bernilai 1 di hatiq. Satu per Nol, tak terhingga   cintaku   untukmu” _____________________________________________________________ Juli 2015 – Ah,tak apalah! “Yoshi namamu,seseorang yang diam-diam ku perhatikan memperhatikanku,senyumku, tatapanku,tawaku, tingkahku,keberadaanku tak lepas dari rekam matamu yang merindingkan,menggelitik dan menarikku ke duniamu hingga kita dekat, walau ku rasa kita telat untuk berikrar kan sahabat, satu, dua tiga bulan pertama,cukup terlalu lama rupanya mencipatakan gravitasi nyaman antara kita. Ah, tak apalah, tak perlu kan mempermasalahkan hal seperti ini? Bukankah perlu waktu untuk mempertemukan lautan dengan langit melalui awan? Selamat datang ke duniaku, kamu! Agustus 2015 – Hai hatiku, Apakabar kamu? Rupanya, kamu

Lelahmu Kan Tergantikan Bu!

Aku tahu hari ini  pasti akan datang, hari dimana aku akan melihat Ibu tercintaku terbaring kaku dengan senyum kedamaian dihadapanku. Aku terus memandangi wajah itu, karena aku tahu inilah saat terakhirku melihat senyum itu hadir nyata di hadapanku, setelah ini, tak tahu kapan lagi. Senyum itulah yang dulu selalu menyamangatiku, senyum itulah yang dulu selalu dihadiahkan untukku ketika Ibu melihat tingkahku yang lugu, tingkahku yang menyenangkan ataupun tingkahku yang melelakan. “ woalah Ran, kalo besok gag jadi wong sugih, rugi kamu!” . Aku masih ingat benar kalimat yang ibu ucapkan saat aku masih kecil dulu, ketika melihatku merengek meminta gendong ataupun diam-diam aku mengikuti ibu ke sawah lalu diam-diam pula aku naik keatas punggungnya. Entah mengapa, saat itu aku suka sekali menjahili ibu, membuat ibuku jengkel padaku, lalu dengan nada kesal ibu mengucapkan kalimat itu. Aku tersenyum kecil mengingat kejadian-kejadian masa kecilku bersama beliau.  “Bu, Ibu belum berkata itu lag