Langsung ke konten utama

Pulang sesekali ke rumah Kecil # kita dan kasih orang tua

Sudah sangat lama (sampe gak inget dah berapa taun) gak nginep rumah ibuk-bapak.
Kl kmaleman pulang kereta, seringnya lebih stay rumah tukbuntung.
Semalem akhirnya nginep rumah sini, awalnya kawatir gak akan nyenyak, karena ukuran kamar minimalis, sehingga suara suara dr luar sering masuk dan ganggu tidur. Apalagi bapak bangunnya gak pagi, tapi puaaagi banget.( Maklum, bapak sy adlh sopir angkot. Smpai punya angkot2 lain pun, masih saja nyopir.), sehingga jam 3 gt dah bangun.. Manasin angkotnya, beberes... Pokoknya beeisik. Dan pasti ikut kebangun...
.
Ternyata, salah!
Bukan jam 3, tapi jam 4!
Bukan manasin angkot, tapi glodakan nyuci angkot.
Sekali lagi saya sadar, jiwa pekerja keras saya ini (polisemi dari "GAK BISA DIEM"), Turunan dari bapak sy. Jam segitu dah bangun... Kerja smpe nnt malam dtg lagi.
.
Masi seperti dulu dulu di rumah "disiplin ini", kaya begini adegan pagi sblm brgkat ;
Bangun pagi pagi tanpa toleransi,
Di bangunin,berkali kali.
Di cepakne sarapan..
Teh anget.
Sedikit sedikt teriak
"buukkk bajju"
"buukk cd mana?"
"buuk andukkk?"
"buukk jilbab"
Mau berangkat motor dah cling cemepak...(dah d cuciin bapak)
.
Sy kluar rumah, dg rasa bungah (ceria),
Persis seperti dulu kalo mau brgkat sekolah.
Cm bedanya dl cm jl kaki ato nyepedah..
O iya, satu lagi... mesti d panggil lagi sm ibuk kl mau brgkat (dikasi sangu😂). Kalo yg gede ini, uda enggak.
.
Today saya belajar, dan sadar...
1. Segede apappun kita, KITA TETAP "ANAK" ANAK BAGI ORANG TUA KITA. Mereka kadang masih mmperlakukan kita, seperti dulu ketika masih dirumah, mereka akan tetap MEMBERI PELAYANAN TERBAIK BAGI ANAK ANAK NYA, (Saya jadi mengerti, sperti apa rasanya kalo anaknya jauh semua, ga ada yg d manjakan di rumah, pasti bener bener sepi-apalagi kl mereka dah ga punya aktvitas apa apa). Pasti kangen anak anaknya.
Beruntunglah kalian yg masi sering bs nemeni...dan pulang kerumah.
Actually, Tidak perlu ngasi banyak uang ke ortu kog. pulang dan memberi kabar cerita saja, sudah sangat cukup untuk mereka.
2. Selama mereka(ortu kita yg baik ini) sehat, mereka akan mmberi yg terbaik untuk kita, thats why, kalo d masa renta atau d masa sakit, anak anaknya tidak datang menengok, atau tidak ada anak yang menemani, melayank, mereka akan lebih sakit...(paham kan kalimat saya ini?)
.
.
#Bangun pagi pagi tanpa toleransi,
Di bangunin,berkali kali.
Di cepakne sarapan..
Teh anget.
Sedikit sedikt teriak
"buukkk bajju"
"buukk cd mana?"
"buuk andukkk?"
"buukk jilbab"
Mau berangkat motor dah cling cemepak...(dah d cuciin bapak)
Hei....apa kalian jg begitu kalo pulang ke rumah kecil?
Dilayani, inget masa masa kecil,,
Dan,
Apa kalian kelak tega untuk tidak mmpertahankan rumah itu?
Rumah dimana kalian memiliki banyak kenangan dan cerita.
Rumah dimana kalian pernah membuat tulisan cerita dan cita cita?
Semoga rumah kecil kita, beserta isinya selalu di amankan dan sll bisa kita kunjungi, dan di ceriakan oleh Allah. Aamiin



#sesekalipulang
#agendakanngineptanpabeban

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIAPAKAH RATU KENCANA WUNGU SEBENARNYA?

Jika saya di tanya, siapakah   Kencana Wungu sebenarnya? Secara logis, saya akan menjawab, “Saya gak tau, karena pada masanya, saya belum menulis,dan memang belum ada”. Ah, hanya bercanda saja, ada beberapa sumber yang menceritakan tentang Ratu Majapahit ini. Ada yang mengatakan bahwa Kencono wungu adalah TRI BUANA TUNGGA DEWI (Ibunda Hayam Wuruk ), ada pula yang mengatakan bahwa beliau hidup pada masa Islam datang ke Nusantara, ada pula yang menceritakan bahwa beliau adalah Ibunda dari SUNAN GIRI (Pendiri Giri Kedaton ), nah di tulisan kali ini saya akan menceritakan yang versi Kencana Wungu, ibunda dari Sunan Giri. Majapahit adalah sebuah kerajaan besar yang didirikan pada tahun 1293 Masehi oleh Raden Wijaya yang bergelar Sri Kertarajasha Jayawardhana. Wilayahnya membentang dari ujung utara pulau Sumatera, sampai Papua. Bahkan Malaka yang sekarang dikenal dengan nama Malaysia termasuk ke dalam wilayahnya. Pada jaman itu bangsa Majapahit pernah menjadi negara adikuasa.

JINGGA DI UFUK BARAT

hai hatiku, apakabar kamu? “Kau cintaku, yang tak perlu ku perbandingkan, bilapun aku harus membandingkanmu, maka mereka pembanding yang pernah kupilih memiliki bilangan 0, yang membuat kau tetap bernilai 1 di hatiq. Satu per Nol, tak terhingga   cintaku   untukmu” _____________________________________________________________ Juli 2015 – Ah,tak apalah! “Yoshi namamu,seseorang yang diam-diam ku perhatikan memperhatikanku,senyumku, tatapanku,tawaku, tingkahku,keberadaanku tak lepas dari rekam matamu yang merindingkan,menggelitik dan menarikku ke duniamu hingga kita dekat, walau ku rasa kita telat untuk berikrar kan sahabat, satu, dua tiga bulan pertama,cukup terlalu lama rupanya mencipatakan gravitasi nyaman antara kita. Ah, tak apalah, tak perlu kan mempermasalahkan hal seperti ini? Bukankah perlu waktu untuk mempertemukan lautan dengan langit melalui awan? Selamat datang ke duniaku, kamu! Agustus 2015 – Hai hatiku, Apakabar kamu? Rupanya, kamu

Lelahmu Kan Tergantikan Bu!

Aku tahu hari ini  pasti akan datang, hari dimana aku akan melihat Ibu tercintaku terbaring kaku dengan senyum kedamaian dihadapanku. Aku terus memandangi wajah itu, karena aku tahu inilah saat terakhirku melihat senyum itu hadir nyata di hadapanku, setelah ini, tak tahu kapan lagi. Senyum itulah yang dulu selalu menyamangatiku, senyum itulah yang dulu selalu dihadiahkan untukku ketika Ibu melihat tingkahku yang lugu, tingkahku yang menyenangkan ataupun tingkahku yang melelakan. “ woalah Ran, kalo besok gag jadi wong sugih, rugi kamu!” . Aku masih ingat benar kalimat yang ibu ucapkan saat aku masih kecil dulu, ketika melihatku merengek meminta gendong ataupun diam-diam aku mengikuti ibu ke sawah lalu diam-diam pula aku naik keatas punggungnya. Entah mengapa, saat itu aku suka sekali menjahili ibu, membuat ibuku jengkel padaku, lalu dengan nada kesal ibu mengucapkan kalimat itu. Aku tersenyum kecil mengingat kejadian-kejadian masa kecilku bersama beliau.  “Bu, Ibu belum berkata itu lag