Langsung ke konten utama

Catatan Hari ini, ber Rompi- ber Hak Tinggi- kejar tayang bak Matahari.


Sahabat,
Ingin ku ceritakan padamu, bahwa semua hari - hariku adalah hari yang Hebat. 24 Jam di bilang taka da istirahat. Siapa Bilang? Ketika menulis ini, bukankah sudah waktuku istirahat. Asal bisa menciptakan berbagai langkah yang bermanfaat, ku rasa itu membuatku cukup tak rugi, telah mengatur waktu tanpa jeda yang begitu ketat.
Setiap hari terlalui dengan hebat, dari 05:00 – 24 (JAM DUA EMPAT), tetap on fire, penuh semangat. Segala sesuatu telah terencana dengan cepat, dan terlampaui dengan ketepat-an yang akurat.
Dan terimakasih kepada orang orang terdekat, yang selalu mendukung tanpa syarat.
Kepada orang yang seharusnya selalu jadi nomor satu, tetapi rela diduakan dengan waktu, ku sampaikan pula dengan tunduk malu “ah,maafkan aku, selalu begitu!”. Lets join me!, maka kamu akan mengerti, begitu hidup ini begitu berarti.
Hari ini, dan besok aku yakini Kabar – kabar baik, setiap waktunya datang dari berbagai penjuru arah.
Target ibadah- kerja-silaturahmi-kesehatan-keuangan-bahkan jalan jalan yang bahagia, bisa kita set sendiri dengan hanya minta restu tulus dari sang Maha Tinggi, Illahi.
Bismillah gusti, aku mengabdi. Besok pagi, ijinkan seperti ini lagi. Sehat, Kuat, semangat, tepat waktu sholat dan, beruntung di setiap tempat, gapai target setiap saat, sehingga tetap bisa menabur manfaat. Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIAPAKAH RATU KENCANA WUNGU SEBENARNYA?

Jika saya di tanya, siapakah   Kencana Wungu sebenarnya? Secara logis, saya akan menjawab, “Saya gak tau, karena pada masanya, saya belum menulis,dan memang belum ada”. Ah, hanya bercanda saja, ada beberapa sumber yang menceritakan tentang Ratu Majapahit ini. Ada yang mengatakan bahwa Kencono wungu adalah TRI BUANA TUNGGA DEWI (Ibunda Hayam Wuruk ), ada pula yang mengatakan bahwa beliau hidup pada masa Islam datang ke Nusantara, ada pula yang menceritakan bahwa beliau adalah Ibunda dari SUNAN GIRI (Pendiri Giri Kedaton ), nah di tulisan kali ini saya akan menceritakan yang versi Kencana Wungu, ibunda dari Sunan Giri. Majapahit adalah sebuah kerajaan besar yang didirikan pada tahun 1293 Masehi oleh Raden Wijaya yang bergelar Sri Kertarajasha Jayawardhana. Wilayahnya membentang dari ujung utara pulau Sumatera, sampai Papua. Bahkan Malaka yang sekarang dikenal dengan nama Malaysia termasuk ke dalam wilayahnya. Pada jaman itu bangsa Majapahit pernah menjadi negara adikuasa.

DEAR KAMU, Sahabat Shalihahku yang HEBAT

To do Point aja yach,kagak usah pake pembukaan… Temans.. akhir2 ini aku sering mendengar banyak cerita dari teman2,saudara2 nan jaoo di matooo dan juga di berita2 gitu, bahwa banyak kasus perceraian yang di sebabkan oleh “ permasalahan ekonomi”. Eitss..bukan maksud mencampuri/membicarakan masalah orang lain temans,tapii setidaknya kita perlu tau agar kelak kita tidak mengalami nasib yang sama. Ada beberapa macam akibat yg akan muncul dari permasalahan “kekurangan perekonomian ” dalam rumah tangga, salah satu dampak terbesarnya adalah sampai ke sebuah situasi perceraian. Mungkin di awali dari sosok Istri yang menuntut jatah belanja terlalu tinggi, istri yang tidak mau tau dengan keadaan suami, istri yang “berselingkuh” dg laki-laki yg lain dg alasan dapat jatah “shoping” tambahan dari sang lelaki lain, istri yang memandang rendah derajat suaminya gara2 gaji sang suami lebih rendah dibanding gaji sang istri, dan lain-lain. Lalu harus bagaimana? Ya beginilah isi dunia y

JINGGA DI UFUK BARAT

hai hatiku, apakabar kamu? “Kau cintaku, yang tak perlu ku perbandingkan, bilapun aku harus membandingkanmu, maka mereka pembanding yang pernah kupilih memiliki bilangan 0, yang membuat kau tetap bernilai 1 di hatiq. Satu per Nol, tak terhingga   cintaku   untukmu” _____________________________________________________________ Juli 2015 – Ah,tak apalah! “Yoshi namamu,seseorang yang diam-diam ku perhatikan memperhatikanku,senyumku, tatapanku,tawaku, tingkahku,keberadaanku tak lepas dari rekam matamu yang merindingkan,menggelitik dan menarikku ke duniamu hingga kita dekat, walau ku rasa kita telat untuk berikrar kan sahabat, satu, dua tiga bulan pertama,cukup terlalu lama rupanya mencipatakan gravitasi nyaman antara kita. Ah, tak apalah, tak perlu kan mempermasalahkan hal seperti ini? Bukankah perlu waktu untuk mempertemukan lautan dengan langit melalui awan? Selamat datang ke duniaku, kamu! Agustus 2015 – Hai hatiku, Apakabar kamu? Rupanya, kamu